Inilah Hacker Berjiwa Robin Hood, Hamza Bendelladj
Julukan untuk Hamza Bendelladj
OtakAtik - Awal Januari 2013 lalu, pihak kepolisian Thailand menangkap salah satu hacker paling dicari di dunia, yaitu Hamza Bendelladj. Sejumlah media memajang fotonya yang sedang diringkus di Bandara Suvarnabhumi, sambil tersenyum. Sejak saat itu, Bendelladj pun dijuluki dengan 'Smiling Hacker'.
Codename di dunia cyber
Pria asal Aljazair ini memakai samaran BX1, yang pada saat itu bukan nama asing bagi para kriminal yang bergerak di dunia underground. Nama itu dikenal sebagai pemasok virus bernama SpyEye yang dimanfaatkan untuk mencuri uang dari sistem jaringan bank, lembaga keuangan lain, hingga akun pribadi.
Berasal dari sebuah daerah Tizi Ouzou di Aljazair, pria yang berusia 27 tahun ini mengambil studi ilmu komputer di negara kelahirannya. Berbekal pendidikan tersebut, Bendelladj berubah dari seorang pelajar menjadi peretas dan pencipta malware komputer yang efektif melakukan tugasnya.
Pembuat Malware Spy Eye
Periode 2009-2011 adalah masa-masa kejayaan Bandelledj dalam menjajakan SpyEye. Bersama seorang rekannya dari Rusia, Aleksandr Andreevich Panin, program SpyEye laku keras di pasar gelap internet. Klien mereka mengantri untuk memperoleh SpyEye.
Kepopulerannya tersebut bahkan sanggup mengundang kriminal siber lainnya yang tergiur meraup keuntungan melalui SpyEye. Hamza Bendelladj saat ditangkap kepolisian Thailand Hamza Bendelladj saat ditangkap kepolisian Thailand.
Mereka berdua menggerakkan imperium kejahatan sibernya dari Rusia sejak 2009. Dari sana mereka menjual SpyEye secara online mulai US$1.000 hingga US$10.000. Berdasarkan keterangan pihak keamanan Amerika Serikat, SpyEye laku keras di pasar gelap dengan klien mencapai 150 lebih. Salah satu dari klien tersebut diperkirakan telah menilap US$3,2 juta atau sekitar Rp42 miliar dalam kurun waktu 6 bulan dengan malware SpyEye.
Dia membobol dana milik lebih dari 200 bank di seluruh dunia bukan untuk memperkaya diri. Seluruh hasil pencurian itu didonasikan kepada badan amal Palestina.
Jaksa penuntut dari Kejaksaan AS, Quillian Yates mengatakan "Bendelladj memperjualbelikan informasi personal dan keuangan melalui virus yang ia jual ke kriminal siber lainnya,"
Malware buatan Bendelladj bekerja efektif dalam mencuri data personal seperti password, username, dan informasi mengenai kartu kredit. Pihak berwenang AS menyebut produk SpyEye banyak dipasarkan dalam sebuah forum peretasan komputer dengan sebutan Darkode.
AS menyatakan Bendelladj bersama pengguna SpyEye bertanggung jawab atas sebuah jaringan raksasa atau "botnet" dari komputer-komputer yang biasa mereka bajak untuk mencuri informasi pribadi dan keuangan. Bendelladj juga dituduh menyalahgunakan informasi yang terkumpul untuk mencuri uang di sejumlah bank.
Yates juga menyebutkan "Aksi kriminal Bendelladj melampaui batas internasional dan menyasar langsung komputer di rumah-rumah korbannya,"
Awal dari akhir petualangan Bendelladj dimulai ketika penegak hukum berhasil mengindentifikasi keberadaannya ketika ia ketahuan menjual salinan virus SpyEye senilai US$8.500 atau setara dengan Rp111 juta dengan aparat yang melakukan penyamaran.
Buronan Paling dicari FBI
Semenjak itu, Bendelladj resmi menjadi buronan FBI. Dengan nilai kerugian yang ditanggung perbankan AS mencapai US$20 juta, FBI mengerahkan tenaganya untuk menemukan jejak Bendelladj di seluruh dunia. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 6 Januari 2013, Bendelladj akhirnya ditangkap oleh kepolisian Thailand di Bandara Suvarnabhumi saat transit menuju Mesir dari Malaysia.
Segera setelah penangkapan tersebut, Bendelladj dideportasi ke AS atas dakwaan 23 kejahatan yang berbeda mulai dari penipuan berkawat, penipuan komputer, sampai penyalahgunaan informasi.
Mitos 'Robin Hood' untuk Palestina
Tak semua orang senang sebutan kriminal yang dituduhkan otoritas AS kepada Bendelladj. Di tanah kelahirannya dan di Timur Tengah, ia justru dicintai serta dielu-elukan. Di sana, banyak yang menganggapnya sebagai pahlawan.
Mereka percaya bahwa Bendelladj berhati mulia lantaran telah menyumbangkan jutaan dolar hasil kejahatannya dengan mencuri uang Bank Israel untuk warga Palestina. Namun sampai sekarang belum ada bukti kuat yang mengubah status rumor itu menjadi fakta.
Namun aksi heroik Bendelladj yang digaungkan pendukungnya berbanding terbalik dengan keterangan kepolisian Thailand pada saat penangkapan.
Hukuman untuk Bendelladj
Bendelladj menghadapi tuntutan kurungan penjara selama 60 tahun serta denda US$24 juta.
Setelah mengakui kesalahannya, Bendelladj akhirnya dijatuhi vonis kurungan 15 tahun dan 3 tahun masa pengawasan atas perannya mengembangkan dan menyebarkan virus. Panin yang juga telah mengaku bersalah memperoleh hukuman 9 tahun penjara dan 3 tahun pengawasan.
Petualangan besar Bendelladj diperkirakan telah mengakibatkan 1,4 juta komputer terinfeksi SpyEye dan menyedot US$200 juta dari 200 lebih bank dan lembaga keuangan lain di AS.
Mereka yang mengangggapnya pahlawan tak berhenti menyuarakan kemarahannya atas tindakan penegak hukum yang mereka anggap berlebihan. Terutama ketika isu hukuman mati terhadap Bendelladj sempat berhembus.
Di berbagai media sosial beredar secara viral, potongan video yang menunjukkan Bendelladj sedang berada di tiang gantungan sambil tersenyum.
Sukses membekuk Bendelladj, pemerintah AS mengklaim telah melumpuhkan Darkode dan melayangkan tuntutan terhadap 12 individu atas kejahatan terkait forum tersebut.
reference : https://bit.ly/2JVVMHo
0 Response to "Inilah Hacker Berjiwa Robin Hood, Hamza Bendelladj"
Posting Komentar